KESEHATAN


RESIKO WANITA (bukan pria) YANG SEMBARANGAN MENGGUNAKAN PEMBALUT

Berbicara pembalut berarti kita bicara kebutuhan pokok wanita tiap bulan yang mengalami siklus menstruasi, nah perlu diketahui bersama bahwasannya pembalut wanita adalah termaksuk produk cepat saji dan produk sekali pakai. Oleh karena itu, biasanya dan bukan semua sih, untuk menghemat biaya produksi, para produsen pembalut kerap kali mendaur ulang bahan sampah kertas bekas dan dijadikan bahan dasar pembalut wanita. Bisa kita bayangkan pembalut yang yang lengsung bersentuhan dengan alat kelamin wanita terbuat dari kertas bekas.

Sehingga dalam proses daur ulang sampah kertas bekas ini diperlukan atau banyak menggunakan bahan-bahan kimia untuk menghasikan bahan yang bagus atau proses pemutihan kembali, menghilangkan baud an proses sterilisasi baketri yang terdapat pada sampah kertas bekas tersebut. Nah kira-kira bagimana mengetahui mana pembalut yang berkualitas baik dan buruk atau tidak layak dipakai? Setidaknya hampir semua wanita tidak perduli dengan kualitas pembalut yang mereka gunakan. Yang penting  enak di pakai, murah dan gampang didapat di kios-kios terdekat, tanpa mengetahui sedikitpun bahwa resiko yang terjadi sangat berakibat fatal bagi wanita yang menggunakan sembarangan pembalut. Dibawah ini akan dijelaskan cara pengujian pembalut yang berkualitas atau tidak yang dikuti dari situs Pembalut. Lakukanlah  pengujian sebagai berikut:
  1. Sobek produk pembalut anda, ambil bagian inti di dalamnya.
  2. Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.
  3. Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut dan celupkan ke dalam gelas, aduk dengan sumpit.
  4. Lihat perubahan warna air.
  5. Apakah produk tersebut utuh atau hancur seperti pulp. Jika hancur dan airnya keruh, berarti anda menggunakan produk yang berkualitas buruk dan banyak mengandung bahan pemutih.
  6. Anda akan menemukan gulungan kertas dan bukan kapas.
  7. Bahan pemutih tersbut mengandung dioksin yang sering menyebabkan bagian intim organ kewanitaan selalu mengalami banyak masalah, seperti keputihan, gatal-gatal, iritasi, juga pemicu terjadinya kanker mulut rahim/serviks dan gangguan kesehatan reproduksi lainnya.
Nah,  pembalut biasa yang ada di pasaran mengadung dioksin yang dipakai pada bahan pemutih
Beberapa riset menemukan dapak dioksin bagi organ kewanitaan:
  • Dioksin merupakan produk sampingan dari proses pemutihan yang digunakan dalam pembuatan produk kertas, termasuk tampon, sanitary pads (pembalut), panty liners, dan popok diapers. (Kongres Tampon Safety and Act, 1999)
  • Dioksin, walaupun dalam jumlah sedikit, terakumulasi dalam jaringan lemak (Endometriosis Association, 2004). Intervensinya sampai pada tingkat sel, yang akhirnya mempengaruhi DNA, metabolisme hormon, sistem endokrin, reproduksi, fungsi imunitas dan faktor pertumbuhan (Jurnal Environmental Health Perspective, 1995)
  • Wanita yang terpapar dioksin dapat mengalami gangguan endokrin pada berbagai tahap kehidupan yang meningkatkan risiko gangguan dan kondisi yang berkaitan dengan masalah hormon seperti ketidakteraturan siklus menstruasi, infertilitas/mandul, endometriosis, gangguan autoimun dan kanker sistem reproduksi. (National Institute of Health, 2005)
  • Dalam penelitian in vitro dan in vivo (dicobakan ke hewan), paparan 2,3,7,8-TCDD (senyawa klorin) positif merusak hingga ke tingkat genetik seperti kerusakan DNA, mutasi gen, pertukaran kromatid saudara dan transformasi sel. (IARC, 1997)
  • Paparan dioksin dalam kadar tinggi, selain berisiko menimbulkan kanker dan non kanker juga mengganggu pertumbuhan/perkembangan janin, bayi/anak, karena dioksin dapat ditransfer melalui plasenta dan ASI. (Tampon Safety and Act Congress, 1999)
  • Ambang batas dioksin dalam tubuh manusia adalah 1 pikogram/kg berat badan. (EPA, 1987)
  • Pada proses produksi, terdapat dioksin yang terbawa dalam bahan rayon dan daur ulang. (Dioksin in American Sanitary products, 1998)
  • Butuh minimal 8 tahun dari 50% dioksin dikeluarkan tubuh. (Fact Sheet of Dioksin, 2004)
  • Salah satu sumber dioksin adalah bahan pemutih, bleaching, bubur kertas. (Fact Sheet of Dioksin, 2004)
  • Para ahli kesehatan merekomendasikan pemakaian pembalut yang tidak diberi pemutih dan serat sintetik, karena pemutih dapat menyebabkan risiko kesehatan, termasuk kanker ovarium, kanker mulut rahim/serviks, kanker payudara. (Tampon Safety, 2003)
Proses dioksin masuk kerahim, bila darah haid yang bersifat panas jatuh kepermukaan pembalut, maka zat dioksin yang mengalami pelepasan melalui proses penguapan. Setelah itu, uap dioksin menuju ke vagina, kemudian masuk ke serviks bahkan ke rongga rahim bahkan sampai ke ovarium (YLKI). Nah, akibat dari bayan pemutih yang mengandung dioksin dapat meningkatkan resiko kesehatan, diantaranya kanker ovarium, keputihan, kangker mulut rahim/serviks bahkan kangker payudara.
Dibawah ini adalah kangker mulut rahim/serviks:


Kanker serviks (mulut / leher rahim) adalah penyakit pembunuh wanita no 1 di dunia dengan jumlah penerita 630 juta (WHO). Setiap hari kanker serviks merenggut nyawa 600 wanita di dunia dan 20 wanita Indonesia (YKI). Menyerang 50% wanita usia 35-55 tahun, 50% lagi di bawah 35 tahun. Di Indonesia, setiap hari 41 wanita terdeteksi kanker serviks (YKI). Indonesia adalah negara dengan insiden kanker serviks tertinggi di dunia (WHO). Peluang meninggal bila seorang wanita terdiagnosa kanker ini adalah 66%.
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus HPV (human papillomavirus). Infeksi HPV sebenarnya hal yang biasa terjadi. Virus ini ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual. Kebanyakan orang dewasa telah terinfeksi HPV pada suatu saat dalam kehidupan mereka. Tetapi tidak semua wanita yang terinfeksi oleh virus ini menderita kanker serviks. Ada beberapa kombinasi faktor-faktor tambahan yang bisa meningkatkan risiko timbulnya penyakit ini, yaitu antara lain: kebiasaan merokok, melemahnya sistem kekebalan tubuh, adanya infeksi bakteri/virus lain dalam tubuh, kurang kebersihan dan paparan bahan kimia.
Sumber : Web Resmi Pembalut Anion Love moon


Komentar

Postingan Populer