PANTAI PEDE’ (Labuan Bajo, NTT) YANG KEHILANGAN KEINDAHANYA
![]() |
Pantai Pede' |
Saya dilahirkan di desa kecil di ujung timur Kab. Manggarai Barat bernama Terang, yah 23 tahun lalu. Saya di besarkan dengan budaya Manggarai yang penuh dengan kecintaan. Enam tahun saya mengenyam Pendidikan dasar di SDN 1 Labuan Bajo Flores NTT dan kemudian saya merantau kenegeri lain utnuik melanjutkan pendidikan lebih tinggi lagi. Waktu enam tahu berada di labuan bajo, saya dipenuhi dengan kecintaan pada apnorama alam labuan bajo dan kesejukan udara yang amat asri.
Dan tempat favorit kala itu. Dimana sebagai tempat favorit warga labuan bajo adalah pantai pede’. Pantainya yang begitu bersih di taburi pasir-pasir putih bah berada di atas berlian. Air laut dengan ombak yang menyapa dengan cintanya yang seakan tak rela meninggalkan pantai tersebut.
Setiap hari minggu, saya dan keluarga bisanya mengunjungi pantai tersebut. Melepas lelah, dan merasakan panorama indahnya pantai pede’. Biasanya kami membawa ayah untuk di bakar disekitar pantai namun tanpa mengotori pantai tersebut. Dan begitu pula dengan keluarga yang lain. Bukan hanya masyarakat lokal yang datang dan mencebur di dalam laurtan surga pantai pede’. Turis asingpun ada dan sangat banyak kala itu. Tak perlu ke bali untuk melihat turis menjemurkan badanya dipinggir pantai dengan menggunakan pakain dalam di pantai pede’ bisa kita lihat secara langsung. Kala itu saya masih berumur 8 tahun dan masih diawasi untuk melihat hal0hal yang berbau pornografi.
Ingatankupun masih jelas bahwa pantai pede’ lah mengajariku pertama kali tentang sifat cemburu. Dahulu kelas 6 SD, saya dan teman-teman sudah mengenal dengan yang namanya ‘pacaran”. Pertama kali dipeluk wanita juga aku rasakan di pantai pede’ yah namanya hastini. Hastini adalah wanita manis, cantik dan sangat baik. Maka tak heran banyak temna-teman cowok yang mengincarntya termaksud saya (sampai sekarang.red). namun saya tak mampu mengutarannya hanya bisa kupendalm dalam lubuk hatiku.
Nah waktu itu saya dan teman-teman mengadakan rekreasi dipantai pede’ tanpa diawasi oleh giru-guru, kami hanya pergi atas inisiatif sendiri. Hastini wanita yang mempesona juga ikut, namun pasa saat mandi-mandi tiba-tiba saja teman cowok saya memeluk si hastini dan menembaknya, saya amat terkejut dan cemburu sekali padahal masih kelas 6 SD.
Itu hanya sepotong kertas dari cerita masa kecil saya di pantai pede’. Sebab di sanalah tempat terindah yang menurut kami masyarakat labuan bajo adalah ciptaan Tuhan yang tak bisa tertandingi.
Namun ciptaan Tuhan itu sepertinya telah trak tersentuh dan panorama kecantikannya pun telah terkikis. 10 tahun meninggalkan manggarai barat dan melanjutkan pendidikan di negeri tetangga, akhirnya saya kembali untu berbagi ilmu kepada tanah kelahiranku. Dan tempat pertma yang saya kunjungi setelah lama merantau adalah Pantai Pede’.
Waktu itu saya mengajak ketiga adik saya. Dsana sebelum pergi saya berharap akan banyak orang yang akan ditemui disana, akan banyak wisatawan yang akan saya sapa dan ikut menjemurkan badan di pantai bersama mereka. Harapan itupun lenyap seketika ketika saya memasuki gerbang pantai yang mata sunyi, saya di hadapkan pada ketakutan bahwa saya akan memasuki tempat angker, padahal say terlah membayangkan akan banyak orang disana namun mulai dari gerbang hingga ke pantai saya hany menemukan beberapa manusia disan tak ada turis taka ada muda mudi.
Sepi teramat sepi. Keindahannya pun masih ada namun tak seindah dulu lagi. Bibir pantai yang tak sedap dipandang sebab banyak sampah yang menghiasinya, air nya pun tak sejernih dulu namun masih bisa digunakan untuk mencelumkan tubuh ini. Sejenak saya berfikir mulai dari gerbang pantai hingga ke bibir pantai. Dan pertanyaan yang muncul adalah ‘mengapa sesepi ini dan mengapa sejelek ini?.
Mengapa sesepi ini?,
![]() |
Sampah Berserakan Di Bibir Pantai |
Apa mungkin masyarakat manggarai barat khsusnya labuan bajo telah sibuk dengan aktifitas kantoran sihingga tak sempat melepas penak di pantai, atau masayarakt disini sudah memiliki tempat rekreasi baru yang mengalahkan keindahan pantai pede’? atau pulau komodo yang telah menjadi ikon Kab. Manggarai Barat sehingga masyaralt sekitar berbondong-bondong kesana keyimbang pantai pede’.
Mengapa sejelek ini?,
![]() |
Kelihatan Seperti Tanpa Pengunjung |
Sampah dimana-mana, air laut yang terdampar di pantai pede’ sudah tak sejernih dahulu lagi, apa mungkin pantai ini sudah atk lagi menjadi pusat wisata yang bisa di andalkan?.namun semoga tidak.
Jika saja pantai ini dikelola denganmaksimal oleh pemerintah manggarai barat mungkin tak akan sesepi ini, dan bibir panati tak diselimuti sampah. Saya hanya bisa berharap Pantai Pede’ akan kembali seperti 10 tahun lalu.
Komentar