ayo baca :"Katak Batu dan Fisiologinya"
Katak batu (dimabil di google.com/gambar) |
Devinisi Umum
Kodok batu atau saklon adalah sejenis katak besar yang kerap diburu orang untuk diambil dagingnya.Nama ilmiahnya adalah Limnonectes macrodon, dari bahasa Latin yang berarti bergigi besar (makros, besar; don, gigi), merujuk pada tonjolan tulang menyerupai taring pada rahang bawah.Kodok ini disebut juga dengan namabangkong batu , stone creek-frog atau giant javan-frog.
Ciri_ciri Umum
Kodok yang bertubuh besar, gempal, dengan kaki yang kuat dan paha yang berotot besar.Kodok dewasa panjangnya sekitar 70 mm, namun yang terbesar bisa sampai dengan 150 mm SVL (snout to vent length, dari moncong ke anus).Punggung berwarna coklat terang hingga kemerahan atau kehitaman, dengan bercak-bercak gelap kehitaman. Coret atau bercak kehitaman terdapat di antara kedua mata, di pipi di depan mata, di atas timpanum, di lengan, paha dan betis. Bibir berbelang-belang hitam dan putih.
Kulit punggung halus, dengan beberapa bintil atau tonjolan membujur.Terdapat lipatan supratimpanik.Pada hewan muda, kadang-kadang ada lekukan bentuk V terbalik di tengah pundak.Sisi ventral berwarna krem pucat keputihan, dengan bintik-bintik hitam di dagu.Sisi bawah selaput renang berwarna hitam.
Habitat dan Penyebaran
Kodok yang sering dijumpai di tepi saluran air dan aliran sungai yang jernih.Jarang jauh dari aliran air.Kodok batu biasanya kawin pada saat bulan mati, yang betina meletakkan telurnya dalam sebuah gumpalan lengket di kolam atau genangan dekat sungai.Jumlah telurnya dapat mencapai 1000 butir.
Pada masa lalu kodok ini dianggap menyebar luas mulai dari India hingga ke Asia Tenggara dan Kepulauan Nusantara. Namun kini banyak populasinya yang telah dideskripsi dengan lebih baik dan digolongkan ke dalam spesies yang lain. Penyebaran L. macrodon sekarang kemungkinan hanya meliputi Jawa dan Sumatra bagian selatan.
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Ranidae
Genus : Limnonectes (Fitzinger, 1843)
Spesies : L. Macrodon
Morfologi dan Fisiologi Sistem Organ
Selom terdiri dari 2 kompartemen, seperti pada ikan, yaitu ; ruang perikardial dan ruang abdominal. Paru – paru ruang abdominal.
Sistem Skeleton
Tengkorak terdiri dari kranium kecil, tulang muka yang lebar, pipih.Tulang orbital besar, dan rahang sangat lebar.
Kolumna vertebralis terdiri dari 10 elemen, yang pertama di sebut tukang atlas, yang ke-9 tulang sakral, dan ke-10 tulang urostil( yang sangat memanjang). Semua vertebrae, kecuali pertama, kesembilan, dan kesepuluh mempunyai prosessus transversal yang panjang disebut rusuk.
Ada sternum (tulang dada) dan di hubungkan dengan sabuk pektoral (sabuk dada).Yang terakhir itu terdiri dari klavikula, korakoid, skapula, dan supraskapula (kartilago).Sabuk pelvik terdiri dari illium, iskium, dan falang.
Skeleton kaki depan terdiri dari humerus, radio-ulna, karpal, falang. Skeleton kaki belakang terdiri dari femur,tibio-fibula, tarsal, dan falang.
Sistem Otot
Secara majemuk, sistem otot katak berbeda dari susunan miotom primitif, terutama dalam apendiks.Otot – otot segmental mencolok pada tubuh.Segmen kaki teratas berotot besar.
Sistem Pencernaan
Mulut dengan banyak gegi – gerigi kecil di sepanjang rahang atas, dan gigi vomerin pada langit – langit mulut.Lidah berotot dan bifurkat (cabang dua) pada ujungnya, dan bertaut pada bagian anterior mulut.
Saluran pencernaan mulai dari esofagus (berdinding lurus dan besar) langsung bersatu dengan lambung.Lambung memanjang dan berkelok ke samping kiri, dan berotot.Usus terdiri dari intestinum (kecil, panjang, berkelok – kelok), rektum yang langsung bersatu dengan kloaka.
Baik hati maupun pankreas mempunyai saluran – saluran menuju ke duodenum.Ada kandung empedu. Baik lambung maupun intestinum pada potongan melintang terdiri dari 4 lapisan, yaitu ;
1. Peritonium
2. Lapisan otot
3. Submukosa, dan
4. Mukosa
Sistem Respirasi
Pada berudu terdapat insang eksternal dan (kemudian) insang inteernal.Katak dewasa bernapas dengan paru – paru, yaitu berupa kantung – kantung yang pada dindingnya terdapat banyak ruang. Paru – paru berhubungan dengan udara luar melalui 2 bronki, laring, (kotak suara) yang mengandung tali – tali vokal, lalu faring dan lorong – lorong nasal. Lubang dari faring ke laring berupa celah longitudinal yang di sebut glottis. Lubang – lubang dalam dari lorong – lorong nasal itu di sebut nares internal( hidung dalam). Pertukarang gas terjadi melalui kulit.
Sistem Sirkulasi
Jantung mempunyai 2 aurikel dan satu ventrikel.Darah dari sinusvenosus masuk ke dalam aurikel kanan. Darah meninggalkan ventrikel melalui trunkus anteriosus yang bercabang dua di sebelah anterior jantung, lalu terbagi pada setiap sisi tubuh menjadi tiga pokok, yaitu ;arteri karotis, arterisistemik, dan arteri pulmo-kutaneus (berurutan dari anterior ke pasterior). Tiapa arteri karotis interna dan karotis eksterna yang menuju ke dalam kepala.Arteri pulmo-kutaneus membuat cabang – cabang ke paru – paru dan kulit.Arteri sistemik (2 buah) bersatu menjadi aorta dorsal. Aorta dorsal itu bercabang – cabang menjadi seliako-mesenterik (lambung, hati, intestinum), segmental (otot – otot), renal (mesonefros), genital(gonad), dan iliakal (kaki – kaki).
Darah dari paru – paru kembali ke aurikel kiri melalui vena pulmonary.Semua darah memasuki aurikel kanan, terus melalui sinus venosus (berupa kantong besar di sebelah sisi dorsal). Sinus venosus menerima dua vena cava anterior yang membawa darah dari bagian anterior tubuh, dan 1 vena cava posterior yang membawa darah dari mestanofers dan mengalirkannya langsung ke hati (tidak dalam kapiler – kapiler) dan terus ke jantung. Darah masuk ke dalam jaringan hati baik dari arteri hepatic (cabang seliako-mesenterik) atau pun dari vena porta hepatic yang membawa darah dari lambung dan usus.
Sistem porta renal ada juga.Sistem itu menghubungkan system porta hati melalui jalan vena pelvic dan vena abdominal ventral.
Sistem Ekskresi
Ginjal tipe mesonefroid dan saluran – saluran kemih yang di sebut saluran – saluran Wolff (atau saluran – saluran mesonefros).Saluran – saluran itu langsung membawa secret ke kloaka, walaupun ada juga kandung kemih di sebelah sisi ventral kloaka itu.
Sistem Saraf
Otak terbagi atas 5 bagian dan sarebellum merupakan bagian yang terkecil.
Ada 10 saraf kranial.Tiga saraf pertama membentuk pleksus brekeal (serabut – serabut saraf yang silang – menyilang).Saraf ke-7, ke-8, ke-9 membentuk pleksus inskiadikus.Sesuai dengan adanya pelebaran korda saraf, maka di sini terdapat saraf brakial dan saraf lumba.
Sistem Sensori
Mata, dengan kelopak mata atas dan kelopak mata bawah, dan ada lagi kelopak mata ketiga yang transparan, yang di sebut membrane niktitans.Bola mata kurang lebih sferis (bulat).Permukaan luarnya tertutup dengan konjuntiva tipis transparan (yang bergerak berbalik di bawah kelopak mata).Di bawa konjuntiva terdapat kornea yang tebal tetapi juga transparan.Kornea itu terus berkesinambungan dengan sclera yaitu penutup luar bola yang tidak tembus cahaya. Di bawa sklera terdapat koroid yang bagian depannya bersatu dengan laci berbentuk “kue donat”, tetapi tidak berkontak dengan kornea, dan yang di sebut dengan iris. Lubang dalam iris itu adalah pupil.Lensa kritalin terletak tepat di bagian belakang iris, mentup pupil.Sebelah kanan bola mata terdapat jaringan saraf yang di sebut retina, terus melanjut sebagai sarafoptikus.Ruang dalam lensa dan iris mengandung humor aqueus (cairan seperti air).Ruang di belakang lensa dan iris di isi dengan houmor vitreus (cairan seperti kaca).
Mata di gerakkan oleh 6 otot, yaitu otot – otot seprior,inferiol, rektus internal, rektus eksternal, oblikus inferior, dan oblikus superior. Saraf kranial III, IV, dan VI menginervasi otot – otot mata itu.
Telinga, dengan organ – organ pendengar dan keseimbangan yang berupa 3 saluran semisirkular, yaitu vertical anterior, vertical posterior, dan horizontal. Membran timpani (dalam telinga tengah, tapi tidak ada telinga luar), membawa impuls – impuls ke kolumella, yaitu tulang tipis dan telinga tengah yang memancarkan impuls – impuls melalui stapes ke koklea, yaitu organ pendengaran. Telinga tengah berhubungan dengan faring melalui tabung tabung Eustachii.
Kelenjar Endokrin
Kelenjar pituitari (‘hipofisis’) terletak di bawah otak, mempunyai 3 lobus masing – masing menghasilkan hormon.Lobus anterior membuat hormon peransang pertumbuhan dan peransang metamorphosis, dan jua hormon peransang gonad. (Hormon peransang yang terdapat dalam urin wanita hamil itu berefek sama dengan hormone perangsang gonad yang di buat oleh katak. Inilah dasar penggunaan katak dalam uji kehamilan pada wanita).Lobus intermedus membuat hormon untuk mengendalikan perluasan (ekspansi) sel – sel pigmen, dan berakibat menjadi lebih gelapnnya warnah kulit.Lobus posterior membuat hormon yang berhubungan dengan keseimbangan air dan kontraksi otot – otot polos.
Kelenjar tiroid, terdiri atas dua buah lobus, masing – masing di dekat dasr arteri karotis interna. Sekretnya (hormone) mungkin meransang aktivitas metabolic pada umumnya. Secara deftinitif, hormone itu meransang metamorphosis dari berudu menjadi katak dewasa.
Pulau – pulau Lagerhans dalam pancreas, mungkin mengatur keseimbangan karbohidrat antara darah dan hati.
Kelejar Ardenal mengandung dua tipe jaringan khas seperti pada manusia, yaitu jaringan korteks dan medulla.Pada katak, kelenjar ardenalnya terletak di sepanjang permukaan ginjal.Medulla menghasilkan epinefrin yang menyebabkan kontraksi otot polos pada beberapa arteri sedang arteriol – arteriol dalam otot bergaris relaksasi dan jantung teransang. Pada manusia, karena proses tersebut, terjadilah kenaikan tekanan darah. Epinefrin juga menyebabkan relaksasi otot- otot bronkiol dan paru – paru (untuk mengurangi serangan asma).Epinefrin juga mempercepat formasi glikogen menjadi glukosa.Dalam darah manusia biasanya terdapat 1-2 ppm, tetapi karena tekanan emosional seperti takut atau marah, jumlah itu dapat naik.Akibatnya darah dari jeroan banyak yang di pindahkan ke otot dan otak dan individu yang bersangkutan siap untuk melawan atau terbang.Namun semua efek hormon yang tersebut pada katak tidak di ketahui, tetapi kelenjar itu penting untuk hidupnya katak.
Gonad juga membuat hormon yang berhubungan dengan karakteristik seksual sekunder, yaitu ibu jari yang membengkak pada katak jantan salam musim perkawinan itu di sebabkan oleh secret (hormon) yang di buat oleh testes.
Reproduksi Dan Perkembangan
Fertilisasi eksternel, tetapi terjadi kayak jantan menjepit katak betina ketika perkawinan (yaitu ketika telur di lepaskan segera sperma di semprotkan).Katak betina mempunyai 2 ovarium, yang terletak di sebelah ventral mesonefros.Telur dewasa keluar lalu masuk ke dalam selom, lalu tertarik ke dalam ovinduk.Di sekitar sejumlah telur itu, terbentuk selubung gelatinosa dan pembentukan selubung itu terjadi ketika telur masih dalam ovinduk.Katak jantan mempunyai 2 testes yang berhubungan dengan ‘ginjal’ melalui beberapa vasa efrensia.Spermatozoa mencapai kloaka melalui saluran Wolff.
Perkembangan selanjutnya terjadi dalam air.Pembelahan total inekual.Gastrulasi berakhir terutama setelah terbentuknya 2 lapisan mesoderm. Dalam perkembangan selanjutnya terbentuk stadium larva akuatis, bernapas dengan insang dan di sebut berudu, dan dengan metamorphosis terjadi katak dewasa
Dicontek dari :
Google.com/gambar
Wikipedia.com
Jasin merkuri, 1999
Blog terkait
Komentar