SISWA 2 (Kedisiplinan)
Tiga Orang Siswa Yang Saya Didik |
Fajar
telah menampakkan sinarnya hari ini dengan begit indah, langkah kaki untuk
kembali mendidik generasi bangsa kembali direncanakan. Hari ini (Kamis
17/01/13) saya menuju sekolah pagi-pagi sekali dengan harapan saya bisa menjadi
Pemimpin yang tepat waktu dan menemukan sebuah perubahan baru disekolah.
Keinginan memang tidak selaras dengan apa yang terjadi, dan begitulah pagi ini.
Pagi yang cerah malah bergulir dengan mendungnnya perasaan jiwa saya kala
hendak sampai di sekolah saya malah menemukan sesuatu aktifitas yang kurang
bagus.
Masih
ada siswa saya yang mandi pada pukul 07.15 Wita, yah kebetulan di sekolah
terdapat asrama putra sehingga ada beberapa siswa yang tinggal disana dan ada
guru yang menjadi pembinanya, namun mungkin urang terkoordinir sehingga
terjadilah sebuah keterlambatan mandi.
Yah,
kembali saya elus-elus dada saya agar tak menambah beban perasaan. Pada saat
itu juga guru yang baru saya angkat datang, sehingga saya pun mengutarakan apa
yang terjadi di sekolah agar dia paham betul apa yang akan dia lakukan sebagai
pendidik.
Kejadian
pagi ini menambah sederetan PR yang harus saya kerjakan sebagai pemimpin dam
sebagai guru. Menjalani sebuah tugas yang luar biasa menguras pikiran sehingga
butuh strategi yang bagus agar tercipta sebuah keteraturan pekerjaan yang rapi.
Dua
anak yang mandi tadi, aktifitasnya telah terhenti karena mandinya telah
selesai. Waktu juga sudah menunjukan pukul 07.28 Wita dan jam sekolah masuk
telah terlewatkan. Di kelas 11 jam pertama diisi oleh guru baru tersebut yaitu
Pak Dus, karena di sekolah saya belum memilii bel maka anak-anak hanya
dipanggil saja. Sedangkan di kelas 10 jam pertama yaitu mata pelajaran Kimia
yang di bimbing oleh Pak Maryono tapi
karena pak Yono masih sakit, saya pun mengggantikan beliau kebetulan tahun lalu
saya mengajar Kimia, dan sekarang karena saya telah men jadi Kepala Sekolah
maka jam ngajar saya dikurangi. Namun, perasaan saya yang memang masi mendung
dengan aktifitas mandi di jam sekolah mala bertambah kala anak-anak masi nonggrong
di parkiran motor padahal teman-temannya telah memanggil.
Ini
luar biasa, emosi saya terhempas keluar, sepatu saya pun melayanng mengarah
kepada siswa saya, yah saya tahu ini bukan cara mendidik yang bagus karena tak
selayaknya saya keras terhadap siswa-siswa saya. Namun perwujudan perasaan yang
ditahan mendung yang menghantui perasaan saya kni telah terguyur hujan karena
luapan emosi yang luar biasa menyankitakan untuk saya.
Sekuat
tenaga saya usahakan agar hujan di perasaan saya berhenti agar taka ada yang
disakiti lagi, agar tak ada eerasana lagi, agara saya mamapu mendidik siswa
saya tanpa kekerasan fisik. Sehingga nada suara saya yang meninggi saya
turunkan dengan rendah, saya pun tahu ini berat dalam sebuah keterpaksaan.
“saya lagi mencari listrik untuk menyalakan lampu disekolah ini, jadi saya
berharap kalian membantu saya untuk menemukan listrik tersebut” ungkap saya
pada pagi itu. Saya memeberikan arahan pada mereke sehingga saya berharap
mereka lah yang menemukan listrik dan mereka lah yang menyalakan lampu
tersebut.
Sampai
detik ini saya hanya menginginkan siswa-siswa yang saya didik menjadi generasi
yang baik, jujur dan bertanggung jawab. Tak banyak yang didinginkan seorang
guru hanya ingin melihat siswanya mampu mencapai cita-citanya.
Hari
ini sepertinya hari yang luar biasa kepada saya, siswa sudah mandi di jam
sekolah, siswa tak masuk kelas padahal telah waktunya masuk, dan terakhir guru
pembina asrama mereka malah mencontohkan yang kurang enak dimata, dia
mengenakan baju kaos oblong dan selana pndek dengan handuk membaluti lehernya,
ternyata dia hendak ingin mandi. Sebuah ketidak wajaran, entahlah apakah beliau
menegrti betul dengan profesinya atau hanya sekedar nama yang melekat, sebagai
pemimpin hendak ingin menegurnya namun sepertinya ada sesuatu terjadi pada saya
sehingga hanya mampu melihat dan membiarkannya.
Ya
Allah, Tuhan yang menguasai segalanya, berikana saya kekuatan agar saya mampu
melewati keadaan ini dengan kemampuan yang saya miliki.
Saya
seorang Kepala Sekolah, saya seorang guru, dan saya hanya berharap pendidian di
daerah saya maju, khususnya sekolah saya, sehingga siswa-siswa saya menjadi
penerus yang berkualitas.
Labuan
Bajo, 17 Januari 2013 Pukul 17.57 Wita.
Komentar