Dinda

“dinda, saya berharap kamu siap!”
“tidak kanda, ada hal yang perlu saya kejakan”
“jangan dinda, kami percaya padamu!”

Pernah kalian dengar di gendang luar telinga
Menggema bah suara malaikat
Merasut bah sedang jatuh cinta
Dinda, Pernahkan terucap dibibir tak bertulang
Bergeser menyerang hati
Itu dia, kata terselubung dipori telinga kanan kiri
Masuk, menusuk di keluasan tak bertepi
Berucap kata tanpa niat
Namun kata berubah penghianatan
Kata terlahir karena siasat busuk
Kenapa harus dinda, setelah itu kau lirik bah musuh
Bujuk bertopeng berencana bagai Fira’aun
Kau sudah ujur untuk berbaur, kau sudah dimutasih jika kau gen
Tapi siasat tetap menempel hanya karena kekuasaan.

Komentar

Postingan Populer