Chondrichthyes dan Ikan Hiu (carcharias menissorah)
Chondrichthyes
Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Kelas Chondrichthyes yaitu ikan-ikan yang kerangkanya berupa tulang rawan dan sesungguhnya tulang rawan ini bukan menunjukkan keprimitifannya melainkan merupakan ciri sekunder.
Hewan yang tergolong kelas ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan. Pada sebagian besar kelompok ini, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh butiran berkalsium. Ciri khas lainnya pada chonrichthyes adalah :
1. Kulit tegar dan diliputi oleh sisik placoid dengan banyak kelenjar mucosa. Pada kedua bagian median sisinya terdapat sirip yang disokong oleh jari-jari pina pelvicus, membentuk beberapa bagiannya menjadi klaspers pada hewan jantan
2. Mulut terletak sebelalah ventral dari kepala, dengan gigi beremail, memiliki lubang nostril asat atau dua yang tidak mempunyai hubungan dengan cavum oris, memiliki rahang bawah dan atas, pada itestinumnya terdapat klep spiral
3. Skeletonnya berupa tulang rawan tanpa tulang keras, tulng cranium bergabung dengan capsula seensoris, terdapat notochord dengan banyak bervetebrae yang sempurna dan terpisah satu sama lain
4. Cor terdiri atas ruang vntriculus dan satu auriculum dengan sinus venusus, conus asterius, hanya berisi dara vena, terdapat beberapa pasang insang
5. Respirasi dilakukan dengan 5 sampai 7 pasang insang yang masing-masing terdapat dalam celah terpisah
6. Memiliki 10 pasang nervi cranialis
7. Suhu tubuh tergantung pada lingkungan
8. Seks terpisah, fertilisasi terjadi didalam tubuh.
Mnurut Jasin (1991) chondrichthyes menunjukan suatu perkembangan kemajuan bila dibandingkan dengan cyelostamata dalam hal :
1. Adanya sisik yang meliputi tubuh
2. Adanya sepasang pinna lateralis
3. Geraham yang dapat digerakkan bersendi pada tulang eranium
4. Gigi yang dilapisi email pada rahang
5. Tiga bagian setengah lingkaran pada alat pendengaran
6. Sepasang alat reproduksi dan salran-salurannya. Tentang asal-usul pina (sirip) diajukan beberapa teori. Diantaranya diajukan oleh Balfour dan lain-lain yang menyatakan bahwa sirip yng berpasangan berasal dari lipatanlateroventral kulit yang disokong oleh jari-jari parallel. Sebagai berikut:
a. Pada amphioksus mempunyai semacam lipatan (metapleural) yang bersambungan dengan pena cauda ventralis
b. Ikan climatius pada zaman devon memilki lima tambahan pelebaran pada pina pektoralis dan pina pelvicus
c. Pada ikan cladoselachi yang terdapat pada akhir zaman, devon mempunyai sepasang sirip dengan perluasan yang disokong oleh banyak jari-jari parallel.
d. Pada embrio beberapa ikan hiu, mempunyai semacam lipatan kulit lateralis sebelum sepasang sirip tampak.
Ikan hiu hidup di samudera dan lautan di seluruh dunia dan beberapa tumbuh dalam air tawar. Mereka tinggal di sebagian besar semua dan suhu kedalaman laut. Ikan hiu mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit dan untuk menambah dinamika air.
Hiu adalah sekelompok (superordo Selachimorpha) ikan dengan kerangka tulang rawan yang lengkap dan tubuh yang ramping. Mereka bernapas dengan menggunakan lima liang insang (kadang-kadang enam atau tujuh, tergantung pada spesiesnya) di samping, atau dimulai sedikit di belakang, kepalanya. Hiu mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit, dan untuk menambah dinamika air. Mereka mempunyai beberapa deret gigi yang dapat digantikan.
Hiu mencakup spesies yang berukuran sebesar telapak tangan hiu pigmi, Euprotomicrus bispinatus, sebuah spesies dari laut dalam yang panjangnya hanya 22 cm, hingga hiu paus, Rhincodon typus, ikan terbesar, yang bertumbuh hingga sekitar 12 meter dan yang, seperti ikan paus, hanya memakan plankton melalui alat penyaring di mulutnya. Hiu banteng, Carcharhinus leucas, adalah yang paling terkenal dari beberapa spesies yang berenang di air laut maupun air tawar (jenis ini ditemukan di Danau Nikaragua, di Amerika Tengah) dan di delta-delta.
Ciri-ciri Umum Ikan Hiu
Kerangka hiu sangat berbeda dibandingkan dengan ikan-ikan bertulang seperti misalnya ikan kod, karena terbuat dari tulang muda (tulang rawan), yang sangat ringan dan lentur, meskipun tulang muda di ikan-ikan hiu yang lebih tua kadang-kadang sebagian bisa mengapur, sehingga membuatnya lebih keras dan lebih seperti tulang. Rahang hiu beraneka ragam dan diduga telah berevolusi dari rongga insang yang pertama. Rahang ini tidak melekat pada cranium dan mempunyai deposit mineral tambahan yang memberikannya kekuatan yang lebih besar. Hiu umumnya lambat mencapai kedewasaan seksualnya dan menghasilkan sedikit sekali keturunan dibandingkan dengan ikan-ikan lainnya yang dipanen. Ini telah menimbulkan keprihatinan di antara para biologiwan karena meningkatnya usaha yang dilakukan untuk menangkapi ikan hiu selama ini, dan banyak spesies yang kini dianggap terancam punah.
Ikan hiu rahangnya bersendi pada tulang posterior atau pada elemen hiomandibula dari lengkung insang ke-2. Umumnya strukturappendages (alat gerak) depan lebih rumit daripada belakang. Alat gerak pada ikan berupa sirip. Tulang di bagian ventral dari pusat sirip ikan hiu disebut korakoid, sedangkan yang memanjang kearah dorsal dibagian tepi sirip disebut skapula. Tulang gigi kelompok ikan hiu ini berasal dari dermal. Tulang-tulang bagian panggul pada ikan lebih sederhana daripada bagian gelang bahu dan hampir melekat pada kolumna vertebralis.
Gigi ikan hiu berkembang baik yang membuatnya ditakuti organisme lain. Insang merupakan ciri sistem pernafasan pada ikan. Secara embriologis, celah insang tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh keluar dan bertemu dengan invaginasi dari luar. Terdapat variasi perlengkapan insang pada berbagai ikan. Ikan hiu memiliki 5-7 pasang celah insang ditambah pasangan celah anterior non respirasi yang disebut spirakel. Hemibrankhia dipisahkan satu dengan lain oleh septum interbrankia yang tersusun dari lengkung kartilago. Masing-masing septa brankhialis ini menutup bagian yang terbuka dari insang berikutnya kearah posterior.
Ikan hiu ataupun ikan bertulang rawan pada umumnya, tidak ditemukan struktur yang mirip paru-paru. Sistem ekskresi ikan seperti juga vertebrata lain yang mempunyai banyak fungsi antara lain untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolism protein. Untuk itu berkembang tiga tipe ginjal yaitu pronefros, mesonefros dan metanefros. Pada ikan hiu fungsi duktus gonad dan ginjal telah berkembang dilengkapi dengan duktus urinaria. Ginjal ikan harus berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh.
Tidak ada perbedaan prinsip antara mata ikan dan vertebrata lain, kecuali hanya ada cara akomodasi atau adaptasi spesial akibat cara hidup. Akomodasi atau kemampuan mata untuk mengatur dengan sendirinya atau mengatur secara otomatis untuk melihat dekat atau jauh, pada ikan dilengkapi dengan gerakan lensa mata ke samping atau ke muka belakang sehingga dapat merubah jarak retina yang paling sensitif.ikan hiu yang merupakan predator, selalu memiliki jarak pandang dan selalu menggerakkan lensa matanya ke depan atau menjauhi retina untuk melihat obyek agar tampak lebih besar.
Sisik adalah bagian tubuh luar dan merupakan ciri sangat penting baik untuk ikan tulang keras maupun ikan tulang rawan. Sisik umumnya sebagai pelindung dan penutup tubuh. Berdasarkan asal, struktur dan fungsi sedemikian bervariasi sehingga sisik merupakan hal yang penting dalam klasifikasi. Kulit ikan hiu atau ikan karang terasa seperti amplas (amril) karena banyak sisik-sisik kecil yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal sebagai sisik bertipeplakoid dan strukturnya sama dengan struktur gigi. Setiap sisik tersusun dari lempengan tulang di bagian basal, menuju ke atas menembus kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk tonjolan seperti duri yang tersusun dari dentin.
Seperti pada gigi, disana ada lubang pusat (pulpa), dimana terdapat banyak saluran
darah.spina ditutupi oleh lapisan yang lebih keras, dipercayai terbuat dari bahan sama dengan email gigi.tidak ada perbedaan prinsip antara sisik dan gigi ikan hiu, kecuali pada ukuran gigi lebih besar, keduanya adalah barang yang bias hilang dan diganti.. Semua sirip pada ikan hiu (yang berpasangan ataupun tidak), disokong oleh pilar tulang rawan. Semua sirip, terbungkus kulit tebal sehingga bagian penyusunnya tidak tampak. Ikan hiu biasanya memiliki dua sirip dorsal tetapi pada beberapa spesies mereduksi tinggal satu dan ada sebuah sirip anal. Ekor ikan hiu umumnya heteroserkal, tersusun oleh dorsal flange yang besar, melebar kearah distal dari skeleton aksial dan sebuah ventral flange kecil. Sirip kaudal dan pelvik berperan penting dalam lokomosi, dan kenyataan adanya struktur siri tersebut untuk menopang tubuh. Sirip pektoral berfungsi untuk pengendali, sirip pelvik (juga sirip dorsal dan anal) berfungsi menjaga keseimbangan dan mempertahankan tubuh agar tetap di dalam air.
Beberapa ikan hiu, spina dorsal berhubungan dengan kelenjar bisa yang sangat beracun. Sebahagian besar racun itu sendiri adalah toksin berasaskan protein yang menyebabkan kesakitan pada mamalia dan biasa juga mengubah kadar degupan jantung dan pernafasan.
Ada beberapa ikan hiu yang mempunyai organ luminesen. Bioluminesen adalah pancaran sinar oleh organisme, sebagai hasil oksidasi dari berbagai substrat dalam memproduksi enzim. Susunan substratnya disebut lusiferin dan enzim yang sangat sensitive sebagai katalisator oksidasi disebut lusiferase. Organ luminesen (organ yang mampu menghasilkan sinar) ditemukan pada beberapa ikan hiu, ikan pari berlistrik (Benthobatis moresbyi) dan beberapa ikan tulang keras khususnya yang tinggal di laut dalam. Adanya organ yang memproduksi sinar ini dapat digunakan untuk menaksir kedalaman laut, dimana ikan tersebut tinggal. Hal ini dimaksudkan juga bahwa ikan tersebut memproduksi sinar untuk mendapatkan makanan, mengacaukan musuh, menerangi lingkungan ataupun menarik perhatian lawan jenisnya. Semua ini masih dugaan, akan tetapi pada prinsipnya berfungsi untuk mendapatkan penghargaan antar individu dalam satu jenis.
Vertebrata laut lainnya memecahkan masalah hidup didalam suatu lingkungan hiperosmotik dengan cara berlainan. Ikan hiu menghasilkan ureasebagai limbah nitrogen dan menahannya didalam cairan tubuh interna dalam konsentrasiyang begitu tinggi sehingga daya tarik osmotik air kedalam berada dalam keseimbangan dengan difusi keluar, akibat kadar garam luar yang lebih tinggi.
Insangnya tidak permeabel terhadap urea seperti halnya pada insang sebagian besar ikan lainnya.konsentrasi urea dalam cairan tubuh ikan hiu dapat mencapai 100 kali kadar pada mammalia, suatu tingkat yang jauh melebihi toleransi vertebrata lainnya. Garam yang berakumulasi baik melalui makanan yang masuk maupun melalui difusi ke dalam melewati permukaan seperti insang, dikeluarkan oleh ginjal dan oleh suatu kelinear khusus yang mengekskresi garam yang terdapat dibagian kaudal usus hiu.
Ikan hiu tidak memiliki gelembung renang tetapi mempunyai hati yang sangat besar dengan kadar minyak yang sangat tinggi. Minyak ini disamping mengurangi kepadatan jaringan juga merupakan persediaan energi yang penting.
Manfaat dari ikan hiu diantaranya adalah digunakan untuk bahan makanan yang mengandung protein biasanya dijadikan ikan asin, komersial untuk pakaian, produk-produk biomedis, meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh, menyembuhkan berbagai penyakit seperti pusing atau lemas akibat darah rendah, kanker, kadar kolesterol, jantung koroner, gula darah, rhematoid arthritis.
Hiu dalam mitologi
Hiu sangat menonjol dalam mitologi Hawaii. Ada cerita-cerita tentang manusia hiu yang mempunyai rahang hiu di belakang mereka. Mereka dapat berubah bentuk antara hiu dan manusia pada waktu-waktu yang mereka inginkan. Sebuah tema umum dalam cerita-cerita ini adalah bahwa manusia-manusia hiu ini akan memperingatkan orang-orang yang ke pantai bahwa di perairan itu terdapat hiu. Orang-orang yang ke pantai itu akan menertawai dan mengabaikan peringatan-peringatan mereka dan akan tetap berenang, dan karena itu kemudian mereka dimakan oleh manusia hiu yang sama, yang memberikan peringatan kepada mereka agar tidak turun ke air.
Mitologi Hawaii juga mengandung banyak dewa hiu. Mereka percaya bahwa hiu adalah penjaga samudra, dan mereka disebut Aumakua:
1. Kamohoali'i – Dewa hiu yang paling terkenal dan dihormati. Ia lebih tua dan menyukai saudara dari Pele, dan menolong serta berjalan bersamanya ke Hawaii. Ia mampu mengambil rupa manusia dan ikan. Sebuah tebing yang tinggi di kawah Kilauea dianggap sebagai salah satu tempatnya yang paling suci. Di salah satu tempat itu, ia mempunyai sebuah he'iau (kuil) yang dipersembahkan baginya di setiap potong tanah yang menjorok ke laut di pulau Moloka'i.
2. Ka'ahupahau – Dewi ini dilahirkan sebagai manusia, dengan ciri khasnya karena rambutnya yang merah. Ia belakangan berubah ke dalam bentuk hiu dan diyakini melindungi rakyat yang hidup di O'ahu dari ikan-ikan hiu. Ia juga diyakini hidup dekat Pearl Harbor.
3. Kaholia Kane – Ini adalah dewa hiu dari ali'i Kalaniopu'u dan diyakini tinggal di sebuah gua di Puhi, Kaua'i.
4. Kane'ae – Dewi hiu yang berubah menjadi manusia agar dapat mengalami suka cita menari.
5. Kane'apua – Yang paling umum, ia diyakini sebagai saudara laki-laki dari Pele dan Kamohoali'i. Ia adalah dewa yang suka mempermainkan orang yang melakukan banyak tindakan kepahlawanan, termasuk menenangkan dua bukit legendaris yang konon bertabrakan sehingga menghancurkan perahu-perahu yang berusaha melewatinya.
6. Kawelomahamahai'a – Asalnya manusia, ia kemudian diubah menjadi hiu.
7. Keali'ikau 'o Ka'u – Ia adalah sepupu dari Pele dan anak laki-laki dari Kua. Ia disebut pelindung rakyat Ka'u. Ia pernah mengadakan hubungan dengan seorang gadis manusia, yang melahirkan seekor hiu hijau.
8. Kua – ini adalah dewa hiu yang utama dari rakyat Ka'u, dan diyakini merupakan nenek moyang mereka.
9. Kuhaimoana – Ia adalah saudara laki-laki dari Pele dan tinggal di pulau Ka'ula. Panjangnya konon 55 m dan merupakan suami dari Ka'ahupahau.
10. Kauhuhu – Ia adalah raja hiu yang kejam yang hidup di sebuah gua di Kipahulu di pulau Maui. Kadang-kadang ia pindah ke gua yang lain di sisi angin bertiup dari pulau Moloka'i.
11. Kane-i-kokala – Sejenis dewa hiu yang menyelamatkan orang-orang yang karam kapalnya dengan membawa mereka ke pantai. Orang-orang yang menyembahnya tidak mau memakannya, menyentuh atau melintasi asap kokala, ikannya yang suci.
Dalam budaya-budaya Samudra Pasifik lainnya, Dakuwanga adalah dewa hiu yang juga merupakan pemakan jiwa-jiwa yang tersesat. Di Yunani kuno, orang dilarang makan daging hiu pada festival-festival perempuan.
Di Contek Dari
www. Wikipedia.com
Jasin, maskori. 1991. Zoologi Vertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya
http://www.scribd.com/doc/32590576/MAKALAH-KELAS-CHONDRICHTHYES
Komentar