PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM; ASAL USUL KEHIDUPAN


Materi Praktikum Biologi Umum
Masa Bayi (masa pertumbuhan)
Sejak berabad-abad yang lalu, manusia selau berusaha mengatasi kesulitannya. Kesulitan yang dihadapi manusia sala satunya adalah menghadapi perubahan suhu, lingkungan yang ekstrim antara musim panas dan musim dingin. Dengan akalnya manusia berusaha mencari dan menghindari bahaya dingin. Manusia dengan akalnya memiliki banyak pertanyaan mengnai asla kehidupan. Oleh karena itu perlu adanya sains. Sains adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang alam dengan segala isinya. Kajiannya mencakup mahluk hidup, benda mati, zat-zat yang tergandunmg didalamnya serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Sain berkembang pesat, sehingga para ahli tersebut memiliki banyak teori-teori tentang konsep hidup.
Teori tentang asal-usuk kehidupan telah disusun oleh pakar atau para ahli diantaranya adalah :
1.    Kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (ghoib) pada saat istimewa (teori kreasi khas)
2.    Kehidupan muncul dari benda tak hidup pada berbagai kesempatan (teori generation spontae)
3.    Kehidupan tidak berasal usul (keadaan mantap)
4.    Kehidupan datang diplanet ini dari mana saja (teori kosmozoan)
5.    Kehidupan muncul berdasarkan hukum fisika-kimia.
Begitulah teori-teori yang telah disusun oleh manusia. Kita mencoba memahami sala satu yang terkhir dan kita tetap memandang itu sebagai teori. Ada kesepakatan antara ilmuan, pakar astronomi, pakar geologi dan pakar biologi; bahwa planet/bumi kita berumur 4,5 X 109 tahun. Banyak pakar biologi percaya bahwa keadaan awal bumi ini hanya memiliki sedikit persamaan dengan keadaan yang kita lihat sekarang. Keadaan pada awal kejadian memungkinkan sperti berikut; amat panas dengan suhu 4000 – 80000C. Ketika mulai dingin, karbon dan beberapa logam mengem,bun dan membentuk inti bumi, sedangkan permukaanya mungkin gersang atau tandus dan tidak datar. Oleh kegiatan vulkanik (gunung api) permukaan bumi yang masi lunak itu bergerak dan berkerut terus menerus. Dan ketika mendingin kulit bumi tampakberlipat-lipat dan pecah-pecah (Amien, 1997, hal 29).
Keadaan atsmofer juga berbeda dengan keadaan atsmofer sekarang. Gas-gas ringan seperti hidrogen, nitrogen, oksigen dan arogon lepas meninggalkan bumi karena medan grafitasi bumi yang sebagian mengembun itu tidak dapat menahan gas-gas tersebut. Namun senyawa-senyawa sederhana yang menfgandung unsur-unsur tersebut diatas ditahan, seperti amonia, air, karbon dioksida metan, dan air tetap didalam keadaan uap, sampai suhu turun di bawah 100oC hujan air mendidih terus menerus mengguyur permukaan bumi selama ribuan tahun. Sehingga diperoleh bahwa asal usul kehidupan ini terjadi kearena keadaan bumi pada mulanya, tentang keadaan suhu, gas-gas yang terdapat dalam atsmofer dan energi alam yang tersedia dalam atmosfer waktu itu. Hasil dari eksperimen yang lain memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks didalam sitem kehidupan seperti lipida, gula, asam amino, nukleotida, dapat terbentuk dibawah kondisi abiotik (TIM Dosen, 2003).
Pada masa spallanzani para ahli telah mengenal metode ilmiah. Hipotesis dan ekperimen telah dilaksanakan spllanzani seperti halnya fransisco redi. Mereka menyaksikan kebenaran teori abiogenesis. Spallanzani menyempurnakan percobaan Redi yang menggunakan daging. Penggunaan daging ini memiliki kelemahan karena tidak memperlihatkan jasad renik (Tim Dosen UIN, 2008).
Hingga bebrapa ratus tahun lalu, orang sudah memahami asal usul kehidupan. Mereka percaya  bahwa kehidupan berasal dari benda mati, dan  proses ini berlangsung terus menerus. Contohnya mereka berpendapat bahwa belatung tubuh hewan yang telah mati terbentuk dari tubuhnya sendiri. Bahwa ilmuan percaya pada benda mati diberi kehidupan disebut prinsip aktif. Mereka berpendapat bahwa prinsif aktif memungkinkan benda mati untuk menghasilkan suatu kehidupan setiap saat. Hipotesis mengenai kehidupan berasal dari benda mati disebut teori generation Spontaniae. Untuk menguji teori generation spontaniae,  Redi menyiapkan beberapa toples daging mentah. Dia menutup toples pertama dengan kain kasa, menutup toples kedua dengan penutup toples,  dan toples ketiga dibiarkan terbuka (TIM Dosen UNM, 2006).

Komentar

Postingan Populer